YOGYAKARTA – Dalam rangka peningkatan kapasitas Petugas Pemasyarakatan dan mencegah penyebaran paham radikalisme di dalam lingkungan Satuan Kerja Pemasyarakatan. Lapas Besi mengirimkan Satu Pegawai untuk mengikuti kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kemampuan Petugas Pemasyarakatan dalam Penanganan Warga Binaan Tindak Pidana Terorisme, Kamis (04/07/2024).
Kegiatan pelatihan ini terselenggara berkat kolaborasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Yang dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 2-4 Juli di The Rich Jogja Hotel.
Farhan Aulia Staf Registrasi Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik turut hadir sebagai peserta dari Lapas Besi. Dirinya tergabung bersama 29 peserta lainnya dari Satker Pemasyarakatan di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Petugas Pemasyarakatan dalam menangani Warga Binaan yang terlibat dalam tindak pidana terorisme. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan profesionalisme Petugas dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis.
Baca juga:
7th Anniversary BPC IHKA Bogor
|
Berbagai materi diajarkan dalam pelatihan kali ini, mulai dari teknik komunikasi yang efektif, strategi deradikalisasi, hingga penanganan konflik di dalam Lapas. Para peserta juga diberikan simulasi dan studi kasus untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap situasi nyata yang mungkin dihadapi.
Kepala Lapas Besi Teguh Suroso menyatakan bahwa dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan Petugas Pemasyarakatan dapat lebih siap, sigap dan terlatih dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Lapas, serta mampu menjalankan program deradikalisasi dengan lebih efektif.
“Ini merupakan langkah konkret dalam upaya menjaga keamanan nasional dan sebagai tindakan preventif terhadap aksi terorisme di masa mendatang. Serta diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam penanganan Warga Binaan Terorisme secara komprehensif dan berkelanjutan, ” ungkap Teguh.
(N.son/Reza)